Saturday, 30 April 2011

SIFAT ASAS PEGANGAN BANGSA MELAYU






Pakaian Duapuluh lima : Nilai-nilai ini meresap dan berakar umbi menjadi sifat masyarakat Melayu. Ini menyebabkan anak Melayu “menjadi orang” yang sempurna lahirian dan batiniah. Inilah asas jati diri Melayu.

• Sifat tahu asal mula jadi, tahu berpegang pada Yang Satu.
• Sifat tahu membalas budi.
• Sifat hidup bertenggangan, mati berpegangan.
• Sifat tahukan bodoh diri.
• Sifat tahu diri.
• Sifat hidup memegang amanah.
• Sifat benang orang.
• Sifat tahan menentang matahari.
• Sifat tahu menyimak, pandai menyimpai.
• Sifat menang dalam kalah.
• Sifat tahan berkering, mau berbasah.
• Sifat tahu unjuk dengan beri, tahu hidup bertenggangan.
• Sifat timbang dengan sukat.
• Sifat tahukan malu.
• Sifat berpada-pada.
• Sifat ingat dengan minat.
• Sifat hemat dan cermat.
• Sifat tahu harta berpunya, tahu pinjam memulangkan.
• Sifat tahu hidup meninggalkan, tahu mati mewariskan.
• Sifat lasak mengekas, tekun mengais.
• Sifat menggulat air setimba.
• Sifat merendah menjunjung tuah.
• Sifat lapang terbuka tangan.
• Sifat berbaik sangka.
• Sifat Yang Pucuk.

Pantangan anak Melayu : “Pantangan yang dua puluh lima.“ adalah seperti berikut :

• Membelakangi syarak
• Durhaka kepada orang tua
• Membuang adat lembaga
• Bermanja-manja
• Mengada-ada
• Berlengah-lengah
• Besar kepala
• Buta keta atau mata kayu
• Bercawat ekor
• Makan menghabiskan
• Bercabang lidah
• Jilat menjilat
• Meminta-minta
• Menjilat ludah
• Membuang petuah
• Bermegah-megah
• Membabi buta
• Lupakan hutang
• Berburuk sangka
• Muka tebal atau tebal muka
• Mencampakkan beban di bahu
• Mengoyak baju di badan
• Menggunting dalam lipatan
• Menjala angin
• Kerja tak menyudah

Nilai-nilai kemelayuan yang dibentangkan di atas menggambarkan jatidiri Melayu yang murni dan mantap. Jatidiri ini menjadikan masyarakat Melayu mampu menghadapi sebarang cabaran dan kemungkinan.

FROM MY OWN VIEW :  Jangan jadi petualang yang menjual maruah bangsa seperti U_N_.........(isikan tempat kosong).....hehehehe

BAHASA MELAMBANGKAN BANGSA

 Betapa indah dan berseninya sulaman bahasa orang Melayu.......


Ambil perahu bawalah jermal
Anak Maluku bermain tifa
Tak tahu maka tak kenal
Tak kenal maka tak cinta

Begitulah kata seloka yang telah menjadi perhiasan bibir para cerdik cendekia, begitu bicara orang yang arif bijaksana. Betapa kita dapat mengecap menikmati indah cuitnya sesuatu bahasa dan betapa kita akan dapat menikmati lazat cita suatu hasil budaya. Seandainya kata kita tidak dapat memahami apa yang tersembunyi dalam peribahasa, perpatah dan perumpamaannya, maka semakin hilanglah kata seni pujanga, samakin pudarlah budaya dan semakin samarlah akan bangsa. Padahal kata bicara itu adalah mata air keindahan yang seharusnya tak kering biarpun teriknya panas di musim kemarau.
Sesungguhnya tiap-tiap bangsa yang beradab mempunyai tatacara yang tertentu serta teratur dalam lingkar-lingkar kesopanan untuk menyampaikan kata hatinya, untuk mencurahkan limpahan perasaan dan untuk mengutarakan tujuan maksudnya. Tergubahlah dan diciptakanlah bentuk pengucapan fikiran dan perasaan itu dengan cara berkias dan beribarat, beradab dan beradat, agar maksud tercapai tetapi hati tak luka.
Bagaikan dikata;
Manusia tahan kias, binatang tahan palu

Bangsa Melayu sudah terkenal akan kehalusan hatinya apabila berbicara, baik dalam pergaulan hidup hari-hari mau pun dalam hasil sastera sehingga terbit pelbagai kata bicara dalam berbudaya yang dipakai milik bangsa ini.
Bahasa lambang Budaya
Budaya warisan Bangsa
Bangsa tersusun Adat
Adat menjaga Sifat

Maka lahirlah sesuatu bangsa dengan mengamalkan budayanya dan bahasa itu merupakan salah satu pakaian pada bangsa, untuk kita mengenal sebenarnya sifat sesuatu bangsa.
“Buka kulit tampak isi”. Kata bicara itu adalah suatu bukti kepada kita, bahawa bangsa Melayu bukan bersifat malu-malu kuching, bukan manusia yang segan-segan bertindak berterus terang bila dirasakan perlu. Tetapi harus pula diingat, bahawa sikap berani berterus terang itu mesti bertempat. Bukankah ada peribahasa mengatakan;
Sawah harus diberi permatang, ladang harus diberi perenggan

Seterusnya kata-kata seni dalam bahasa Melayu ini dapatlah kita jadikan panduan untuk mengenal akan amalan adab dan adat budaya bangsa kita.
Sifat hormat menghormati;

Budi yang baik kenang-kenangan, budi yang jahat buang sekali.
Yang tua dimuliakan, sesama besar dihormati, yang kecil dihormati.
Pergi nampak punggung, datang nampak muka.
Berkata pelihara lidah, berjalan pelihara kaki.

Sifat suka merendah diri dan menjaga kesopanan;
Kalau kita di rantau orang, airnya diasuk, rantingnya dipatah, mandinya dihilir-hilir, duduknya dibawah-bawah. Perginya bertanya, pulangnya berberita.

Sifat tidak suka membuang masa dan tenaga;
Masa itu emas.
Hari pagi dibuang-buang, hari petang di kejar-kejar.
Tegak meninjau jarak, duduk meraut ranjau.
Berkayuh hilir tertawa buaya, bersuluh diwaktu terang tertawa harimau.
Bagai menghasta kain sarung.
Mencurah garam ke laut.
Adakah duri dipertajam.

Sifat hati-hati dan cermat sebelum melakukan sesuatu perkara;
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna.
Pikir itu pelita hati.
Malu bertanya sesat jalan, segan bergalah hanyut serantau.
Silap mata hilang kepala.

Sifat patuh akan aturan kerana teguh berpegang adat kebiasaan;
Jangan menumbuk di periuk, bertanak di lesung.
Adat diisi lembaga dituang.
Berjenjeng naik, bertangga turun.


Sifat pahlawan;
Membujur lalu, melintang patah.
Musuh jangan dicari, bertemu pantang dielakkan.
Bersilang tombak dipeperangan, tak ajal berpantang mati.
Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah.

Demikianlah jelas kepada kita sifat dan watak masyarakat yang diucapkan oleh peribahasa Melayu.
Maka seharusnyalah kita pertahankan dalam budaya kita agar tidak ia hilang di telan zaman…. Akan hilanglah keindahan bahasa semakin samarlah keaslian bangsa.

FROM MY OWN VIEW :  hayati keindahan bahasa yang melambangkan keperibadian bangsa kita ini...

Difference Between Fiction and Fantasy





At first glance, fiction and fantasy seem to be the very same thing. They are words that are grounded into a similar principle of the non-truth. If one could tell the difference between the two outright, their meanings may become blurred. That’s why many experts have agreed to label the two terms with their own characteristics, so that there is a clear distinction between them.

Foremost, there is a difference in the nature of the concepts involved in fiction and fantasy. Hence, if the claim involves concepts of dragons, princesses, wizards and the like, then more or less it is a fantasy. When the claim involves concepts of aliens, cyborgs and the like, then it is part of fiction. Regarding the personas dragons and wizards, these elements are considered to be archetypes. They live in a unique archetypal landscape that is mostly influenced by culture (usually European culture). With aliens and cyborgs, these elements are pictured in a landscape that has undergone great technological, as well as, social change. Thus, they are personas that are different from what presently exists.

Secondly, fiction and fantasy differ in how they are perceived. Yes, without a doubt, both are unknown concepts, but in the case of fiction the unknown is treated as something that must be understood, for it can cause great change to the present world. However, in fantasy the unknown element is to be cherished, because it is strange by nature.

Thirdly, they can also differ in settings. For example, dragons and wizards are usually placed in the previous timeline. This means that they more or less occurred in the past. Because of such characteristics, most of these past unknown concepts are considered as fantasies. But with fiction, the concepts are often applied in the future, as in advanced technologies and other life forms in space.

To give more concrete examples of fiction, some of its most popular themes are: Time traveling, worm holes, aliens and super intelligent robots. Fantasy includes concepts like talking animals and plants.

Lastly, fiction is much closer to the facts, or are all based on facts. Although they are still not true, they are almost always likely to be true. Conversely, fantasies are often concepts that are scientifically impossible, as in the case of talking plants and flying horses. They are those that do not really exist in real life.

1. Fiction is closely connoted with unbelievable science and advanced technologies, whereas fantasies are linked closer to an archetypal landscape that is culturally influenced, like the concept of dragons.

2. Fiction is intended to be understood, while fantasies are more concepts to be loved and cherished.

3. Generally, most fiction is placed in the futuristic timeline, whereas most fantasies are placed in the past.

Difference Between a Psychologist and a Psychiatrist




Although the terms ‘psychologist’ and ‘psychiatrist’ are used interchangeably to describe qualified individuals who provide the therapy services, the meanings varies on whether you are a student of psychology or a buyer looking for a mental healthcare provider.

Generally, both psychologists and psychiatrists conduct psychotherapy and research, but there are few major differences exist between the two professions.

A psychiatrist is a medical doctor and a psychologist is not a doctor. Therefore the educational background is the most apparent difference between these two.

A psychologist receives graduate training in psychology and has credentials either a Ph.D. or Doctor in psychology. They have expertise in clinical or counseling psychology. Their doctorate programs usually 5-7 years with additional 1-2 years internship in order to gain licensure.

The title of ‘psychologist’ mostly used by qualified individuals who have completed the education, training, and state license. Sometimes there are other informal titles such as “counselor” or “therapist” can also refer to psychologists. However, other mental health care professionals such as licensed social workers can also call themselves as therapists or counselors.
On the other hand, psychiatrists are physicians who are trained for assessment, diagnosis, treatment and preventions of psychological problems. They attend to medical school and achieve an M.D. They complete medical training and 4 years of residency in mental health. There are other specific areas can also be considered by psychiatrists including geriatric psychiatry, child and adolescent psychiatry and other addiction and mental health areas.

In terms of prescribing medications to patients who need mental health consultation, psychiatrist can prescribe medication while psychologist cannot.

Summary:

Psychologists- conducts psychotherapy, administer psychological tests, conduct research, and cannot prescribe medications to patients.

Psychiatrist- go to medical school and earn an M.D, able to perform assessment on patients, diagnosis, can treat and prevent of psychological problems, and able to prescribe medications to patients.

ULAMAK ATAU ULAR DALAM SEMAK?


Ulamak atau ular dalam semak??????



Dimanakah wahai para ulama apabila kami sangat memerlukan?.......Beginilah rasanya jika para ulama bukan berniat ikhlas dengan kewajipan yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka ini.....

Beringatlah......
Kalau tiada ulama, maka bumi ini sudah ditenggelamkan bersama dengan semua isinya.
Kalau tiada hamba-hamba yang soleh, maka sudah binasa orang jahat.
Kalau tiada para ulama, maka semua manusia sudah menjadi seperti haiwan.
Kalau tiada hakim, manusia berbunuh-bunuhan antara satu sama lain.
Kalau ada orang-orang bodoh dan orang-orang yang melupakan Tuhan demi untuk memikirkan cara memakmurkan dunia, maka rosaklah dunia.
Kalau tiada angin, maka semua yang ada sudah menjadi busuk.


From My Own View : Takut juga jika memikirkan orang yang kami percaya iaitu para ulama...tidak teguh prinsip dan imannya...!  ( sesuatu yang dah diharamkan,jangan pulak dihalalkan kembali.) Wallahualam...Ampunilah hamba-hambamu ini..Amin...

SEBAIK BAIK ANUGERAH........






Sebaik-baik anugerah....

1.     Anugerah apa yang baik bagi seorang hamba?
ð  Akal semulajadi.

2.    Jika tidak ada?
ð  Adab yang Baik.

3.    Jika tidak ada?
ð  Sahabat yang taat.

4.    Jika tidak ada?
ð  Hati yang sentiasa bertaqwa.

5.    Jika tidak ada?
ð  Diam berpanjangan.

6.    Jika tidak ada juga?
ð  Matilah kamu dengan segera....
Wallahualam....


From my own view:  Untuk renungan bersama.........


MISTERI ANGKA 6

MISTERI ANGKA 6



            Secara umum, tafsiran kepada ‘6’ adalah angka, nombor, bilangan dan kemungkinannya salah satu digit dalam pengiraan. ‘6’ juga mempunyai konotation yang positif dan negatif di kalangan orang ramai. Tapi tahukah anda mengenai misteri ‘6’ dikalangan muslim?...

Ini adalah huraian yang diberikan oleh ayahku apabila aku bertanyakan misteri angka 6......disini aku kongsikan ilmunya mudah-mudahan dapat kita manfaat bersama...
Mukadimahnya.....

            Nasihat kekasih Allah SWT iaitu Nabi Muhammad SAW menyatakan 6 jenis manusia yang dikutuk Allah SWT dan Rasul :

1.        Orang yang menambah isi Al Quran dengan tafsiran yang menyimpang.
2.       Orang yang mendustakan takdir Allah SWT.
3.       Orang yang berkuasa suka memaksa dan takabur, memuliakan orang yang dihina Allah dan menghina orang yang dimuliakan Allah SWT.
4.       Orang yang menghalalkan sesuatu yang diharamkan Tuhan di Mekah.
5.       Orang yang menghalalkan apa-apa yang telah diharamkan.
6.       Orang yang meninggalkan sunnah. Allah tidak memandang mereka dengan pandangan kasihan.

Seterusnya , Ayahku menyambung lagi.....

Saidina Abu Bakar berpesan manusia berdiri di 6 persimpangan.

1.       Iblis berdiri dihadapanmu....mengajakmu meninggalkan agama.
2.       Jiwa disebelah kananmu.....mengajakmu ke arah maksiat.
3.       Nafsu disebelah kirimu.... mengajakmu memenuhi nafsu syahwat.
4.       Dunia dibelakangmu.... mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat.
5.       Semua anggota tubuh disekitar dirimu.... mengajakmu melakukan dosa.
6.       Allah di atas mu...mengajakmu ke syurga dengan keampunanNya.
MAKA....
1.       Sesiapa yang memenuhi ajakan iblis, hilanglah agama dari dirinya.
2.       Sesiapa yang memenuhi ajakan jiwa, hilanglah nilai nyawanya.
3.       Sesiapa yang memenuhi ajakan nafsu, hilanglah akal dari dirinya.
4.       Sesiapa yang memenuhi ajakan dunia, hilanglah akhirat darinya.
5.       Sesiapa yang memenuhi ajakan anggota tubuh, hilanglah syurga darinya.
6.       Sesiapa yang memenuhi ajakan Allah SWT, hilanglah dari dirinya semua kejahatan dan segala kebaikan akan datang padanya!!!

Percayalah bahawa 6 macam yang disembunyikan Allah dalam 6 perkara.... (diriwayatkan oleh Saidina Umar)
1.       Allah telah menyembunyikan redhaNya dalam taat.
2.       Allah menyembunyikan murkaNya dalam maksiat.
3.       Allah menyembunyikan namaNya dalam Al-Quran.
4.       Allah menyembunyikan Lailatul Qadar dalam Bulan Ramadhan.
5.       Allah menyembunyikan solat yang utama dalam solat 5 waktu.
6.       Allah juga menyembunyikan tarikh berlakunya Kiamat.

Oleh itu, kita sepatutnya sentiasa berada dalam 6 jenis rasa takut.......(diriwayatkan oleh Saidina Usman)

1.       Takut kalau Allah mencabut imanmu.
2.       Takut kalau malaikat-malaikat yang mencatat amal menulis perbuatanmu yang akan membuka aibmu di akhirat.
3.       Takut kalau syaitan merosakkan amalmu.
4.       Takut diri ditipu dengan dunia hingga ia melalaikanmu dari mengejar hari akhirat.
5.       Takut malaikat mencabut nyawamu dengan tiba-tiba sedangkanmu dalam kelalaian.
6.       Takut kalau keluargamu membuat sibuk dan lalai dari mengingati ALLAH SWT!

Ingatlah, anakku......
6 perkara yang dapat membuka pintu syurga dan menutup pintu neraka.....(diriwayatkan oleh Saidina Ali)
1.       Mengenal Allah lalu mematuhi perintahNya.
2.       Mengenal syaitan lalu menderhakainya.
3.       Mengenal akhirat lalu mencarinya.
4.       Mengenal dunia kemudian menolaknya.
5.       Mengenal hak kemudian mengikatinya.
6.       Mengenal yang batil kemudian menjauhinya.

DAN
6 perkara yang dapat menandingi semua kehebatan dunia....
1.       Makanan yang lazat.
2.       Anak yang soleh.
3.       Isteri yang taat.
4.       Perkataan yang tersusun baik.
5.       Akal yang sempurna.
6.       Badan yang sihat.





Janganlah lupa wahai anakku...
6 kenikmatan yang kita perolehi yang tidak kita sedari...(diriwayatkan oleh Saidina Ali)
1.       Islam
2.       Al-Quran
3.       Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah.
4.       Kesihatan
5.       Tertutunya aib.
6.       Tiada mengharap bantuan orang.

6 perkara yang merosakkan hati... (Hassan Basri)                                
1.       Mereka melakukan dosa dengan harapan akan bertaubat.
2.       Mereka menuntut ilmu tetapi tidak mahu mengamalkannya.
3.       Beramal tidak ikhlas.
4.       Mereka makan rezeki dari Allah tetapi tidak mahu bersyukur.
5.       Mereka tidak redha dengan pemberian Allah.
6.       Mereka mengkebumikan orang mati tetapi tidak mahu mengambil iktibar.

6 jenis hukuman akan diberikan kepada orang yang mengutamakan dunia dari akhirat...
TIGA di dunia: -
1.       Ia tersiksa disebabkan angan-angan yang tidak berkesudahan.
2.       Ia sentiasa tamak dan tidak pernah rasa cukup.
3.       Ditarik daripadanya kelazatan beribadah.
TIGA di akhirat :-
1.       Merasa kedahsyatan di hari Kiamat.
2.       Mengalami perhitungan yang berat.
3.       Menyesal tak sudah.



MAKA …Bertaubatlah wahai anakku…….
6 tanda taubatmu diterima….
1.       Hamba yang telah bertaubat itu akan melihat bahawa dirinya masih belum suci dari dosa.
2.       Ia melihat perasaan gembira telah hilang dari hatinya ialah perasaan sedih.
3.       Ia suka mendekati orang-orang yang baik dan menjauhi dari orang yang jahat.
4.       Walaupun sedikit rezeki yang dapat, tapi ia tetap melihat banyak. Walaupun amal akhirat banyak tetapi ia tetap melihatnya sedikit.
5.       Ia melihat dirinya tetap sibuk melaksanakan tugas kewajipan terhadap Allah, tidak sedikitpun sibuk menguruskan rezekinya yang telah dijamin Allah SWT.
6.       Senantiasa menjaga lidah, selalu bertafakur serta tetap dalam keadaan sedih dan menyesal.

Ayahku mengakhiri huraiannya mengenai angka 6 dengan berpesan……
1.       Ilmu adalah petunjuk amal.
2.       Faham adalah peti ilmu.
3.       Akal adalah pemimpin pada kebaikan.
4.       Nafsu adalah kapal dosa.
5.       Harta adalah jubah bagi orang sombong.
6.       Dunia adalah pekan akhirat.                                       (Pesanan Yahya Muaz Ar Razi)


From my own view : Itulah huraian panjang lebar dari  ayah (Hj Mohd Hariri) yang kami pegang selamanya! Terima kasih Ayah kerana memberikan ilmu yang tiada nilainya……..


Monday, 18 April 2011

10 TAHUN SEBELUM MERDEKA


Bahagian pertama


Bahagian kedua


Bahagian ketiga


Bahagian akhir

FROM MY OWN VIEW : Dokumentari yang sgt bagus dan berguna dari saudara Fahmi Reza. Diharapkan kepada mereka yang telah menonton dokumentari ini, dapatlah anda semua menilai dan menghargai jasa2 tokoh2 di dlm dokumentari tersebut. Mereka ini tidak meminta dikenang atas pengorbanan mereka, tetapi kita sebagai generasi yang merasai kesenangan dan kebebasan hasil dari pengorbanan mereka ini hendaklah sekurang kurangnya mengetahui dan memahami sejarah yang sebenarnya. Bukan dari apa yang dilonggokkan kepada kita di dalam buku sejarah semasa kita bersekolah atau pun dari media media kerajaan yang penuh tohmahan dan tipu daya. Bukan UMNO yang memperjuangkan kemerdekaan, tetapi mereka2 inilah yg sebenar benar pejuang kemerdekaan. Di tangkap, disiksa dan hak mereka dinafikan oleh British dan juga parti yang menjual bangsa iaitu UMNO. Beri ingatan kepada anak atau cucu kita ttg perjuangan mereka ini. Dan ingat, sebenar benar pengkhianat dan talibarut british adalah UMNO dan sekutu mereka iaitu MCA dan MIC. Jangan tertipu oleh sejarah rekaan British laknatullah ini dan anak didik mereka yang sehingga sekarang masih berkuasa iaitu UMNO.